BARANGBAGUS Nyonya Yang Kesepian Selingkuh Dengan Supir - Kadang aku bingung memahami kehidupan ini. Dulu waktu di desa sebagai bujang ngejarngejar perempuan desa aja banyak yg menolak. Eh giliran sekarang jadi sopir pribadi malah dapat rejeki nomplok. Bisa bercinta sama nyonya majikanku yg cuantiik buanget biar usianya sudah 35 tahun.
Badan masih kenceng, singset, kulit kuning mulus. Hidung mancung dan di bibirnya suka muncul bintikbintik kayak keringat. Nikmaatttp. Dulu sebelum ngesex nyonya aku sering curicuri pandang.
Demi melihat hidung dan bibirnya itu. Dia tahu, tp cuek. Purapura kali ya. Wanitakan suka ditatap penuh nafsu oleh lakilaki. Meskipun oleh sopirnya kayak aku ini. Memang sih suka menampakkan tampang tdk suka kayaknya sebal gitu lho, duluu kala, tp aku nggak percaya kalau dia sama sekali nggak senang dan tersanjung. Naluri wanitakan sama.
Tibatiba lamunanku dibubarkan secara sepihak oleh nyonya.
Joko.. Hayo soresore gini sudah bejo (bengong jorok) ya. Kebeneran, sini masuk kamar, Dear
Tugas sampingan sudah memanggilmanggil. Syeddaapp. Kebetulan kami dua hari ini lagi nginep di villa keluarga di daerah puncak. Tuan seperti biasa lagi urusan ke luar kota. Anakanak nyonya pada mau ujian jadi mereka harus belajar di rumah. Ibunya beralasan mau menengok villanya dan kebun buahbuahannya.
Berdua saja kami ini. Makanya nyonya berani teriakteriak semaunya ketika mau ngajak ML. Kulihat nyonya sudah pakai daster tipis putih dan sedang duduk di pinggir ranjang. Kaki kanan diangkat di bibir ranjang sementara yg kiri menyentuh lantai. Waduh seksi sekali Yaygku ini.
Wah sudah nggak sabaran yah yanx?
Iya tahu, mau cepetan dirudal ama k0ntolmu yg nggak kirakira gedenya itu. Ayyoo cepetan sinnii. Jangan sok maless gitu aah..
Aku emang kadang suka menggodanya dgn berlagak malas melayaninya. Kalau udah gitu kemanjaan nyonya suka muncul.
Iya deh, mau apa dulu nih Say?
Jilatin seluruh tubuhku tanpa tersisa. Ini perintah..!
Lalu dasternya telah merosot ke bawah secara kilat. Seperti biasa kalau sudah siap tempur nyonyaku nggak pakai CD dan Bra. Sudah polos total. Dia tengkurap. Aku mendekat. Kumulai jilatan dari ujung jari kaki.
Mmmpphh
Belum apaapa. Pelanpelan sekali kujilat dan kuhisap jarijarinya satu per satu. Telapak kakinya. Betisnya yg berbulu agak jarang dan panjangpanjang. Bikin naik darah.
Mmmpphh.. Mulai ada reaksi. Pindah ke kaki satunya.
Mmmpphh.. Lagi ketika tiba di betis.
Kuteruskan ke arah paha belakang. Permainan semacam ini memang perlu kesabaran tersendiri. Di samping itu juga membantuku utk tdk cepat naik selain membantunya utk mulai warming up duluan. Oh ya perlu kuberitahu, sejak aku didayagunakan begini jadi rajin minum jamu kuat kalau enggak wah bisa remuklah aku. Kuat banget dan tahan lama sih nyonya mainnya.
Ahh.. Mmmpphh..
Begitu bunyi mulutnya ketika lidahku mulai mengusap pangkal pantatnya (Mau enggak ya tuan disuruh begini ama nyonya? Mungkin inilah kelebihanku mau apa aja. Biarin, gratis dan ueennakk ini. Hehehe.) Kubikin lama dlm melulurin area x, kubikinnya libidonya memuncak lebih cepat. Kupercepat sapuanku. Kuselingi dgn sodokansodokan memasuki celahnya.
Ouuuhh.. Ouuuhh.. Ouuuhh.. Joooko..
Mulai kepanasan dia. Basah. Kuremaskuremas pantatnya yg montok putih mulus. Lalu kujulurkan tangan kananku menuju punggung. Kuusap sejenak terus menukik melesak ke bawah, teteknyalah sekarang sasaran sentuhanku.
Buussyyeet.. Jook.. puting.. Ooh.. Ya.. Yaa.. putingku dielus.. elus.. Ohh
Aku merambat naik dan kukangkangi dgn sedikit merapat. Tdk kontak ketat. Gesekangesekan burungku yg masih dlm sangkar celana sengaja kuarahkan ke pantatnya. Kujilati pinggang, punggung, pundak, leher, belakang telinga.
Dan, aahh balikk.. Nyonya membalikkan badannya.
Sebenarnya aku sudah enggak tahan mengulum bibirnya. K0ntolku sudah demikian kencangnya. Tp ya sabar dah. Belum ada perintah selain menjilat sih. Kumulai menjilati leher depan, turun ke ketiak yg licin, ke lengan, telapak tangan, jari, ke dada. Di sekitar itu aku berlamalama. Kuputari gunung kembarnya bergantian. Kirikanan. Kirikanan. Diselingi mengisep pentilnya.
Achh.. Achh.. Achh.. Achh.. Achh, tangannya mulai menjambak rambutku dan kadang ditekantekannya kepalaku agar teteknya mendapat kenikmatan paripurna.
Sesek napas juga sih kalau kelamaan. Kucek selangkangannya. Woow, tambah basah. Kupegang tangan satunya lalu kuarahkan utk mulai mengusapi dan memencet rudalku. Menurut dia.
Kulum, Dear Dgn menjatuhkan berat badanku sementara kakinya sudah mulai mengangkang, tangan kiriku keselipkan dibawah punggungnya, tangan kananku memegang tetek kanannya, maka kuserbu bibirnya tanpa ampun. Saling memilin lidah kami.
Saling tumpah ludah kami. Sambil kusodokkusodokkan burungku yg masih tersimpan dlm sangkarnya tepat di area tempiknya (vaginanya). Gemes aku ingin memasukkan. Tp ada kenikmatan juga ketika menyodok namun terhambat.
Meskipun agak sakit juga. Sensasi begini kadang lebih mengasyikkan ketimbang main masuk langsung. Terus kukulum, kuhisap, kujilat, ambil napas, lalu serbu lagi. Seperempat jam kami beradu mulut dan bibir.
Setelah mengambil nafas sebentar kukulum hidung bangirnya. Kujilati. Aku hobi juga mengulum dan menjilati hidunghidung yg mancung begini. Kadang kumasukkan (tentu saja tdk masuk, bego) lidahku ke lobanglobangnya. Kakinya yg kanan mulai membelit, menumpangi kaki kiriku.
Lepass baaju dann celanamuu..
Kulepaskan ikatan ragawi kami. Turun dari ranjang utk menelanjangi diriku. Polos. Kunaiki ranjang lagi. Kutempelkan k0ntolku mengarah ke bawah vaginanya sehingga dlm posisi masih bebas di luar liangnya. Kutindih lagi. Kunikmati setiap inchi tubuh halus mulusnya melalui kontak tubuh kami yg penuh.
Kalau bisa tdk ada yg lolos. Kulanjutkan dgn adu ciuman. Kujilati dagunya, pipinya, kukulum kupingnya. Mendongakdongak dia. Desahnya semakin kacau. Jepitan kakinya sudah dua sekarang. Tibatiba tangannya merogoh burungku. Ditekantekannya ke arah bibir liang.
Lalu, slebb.. Masuklah burungku.
Kubiarkan berdiam diri dulu. Aku masih menikmati kontak total begini sambil menggeliatgeliat. Kuingin menikmati tekanan tetekteteknya di dadaku lebih lama. Kuingin menikmati gesekangesekan antar paha, gesekangesekan antar perut, gesekangesekan antar kulit. Kupejamkan mataku agar indera sentuhku bekerja dgn sempurna dlm memberikan sarafku kenikmatan sebuah persetubuhan.
Sooddook.. Tanpa rela kumelepaskan belitanku mulai kupompa vaginanya dgn melengkunglengkunkan pinggulku. Tangan kiriku menyusup di bawah punggungnya menggapai pinggir luar tetek kanannya, tangan kananku menyusup ke bawah menjangkau ujung vagina belahan belakang.
Kujawiljawil. Kakikakinya merangkul kakikakiku semakin erat. Digoyang naik turun pantatnya seirama dgn maju mundurnya sodokanku. Nafasnafas kami dlm dan berat dlm mendukung kerja persetubuhan. Eranganerangannya meningkahi sodokanku yg kubikin dlmdlm. Sedlm mungkin.
Suara kecipak cairan vaginanya mengiringi maju mundurnya k0ntolku yg memenuhi liang vaginanya. Penuh. Diameter rudalku tak menyisakan sela. Padat dan kesat. Itulah mengapa nyonyaku jadi keranjingan.
Cepetin.. Cepetin.. Kocokanya.. Ach.. Achh..
Aku terus menghujaminya bagaikan antan penumbuk padi yg terus bertalutalu berirama konstan. Kuingin melesak lebih dlm lagi. Lebih jauh lagi. Uraturat rudalku pasti sebesarbesar kabel listrik kalau bisa dilihat.
Edaann.. Teruss.. Banggsaatt.. Jembbuut.. Konttoll.. Aahh.. Aahh.. Aahh.. Ayoo.. Genjott.. Teruss.. Teruss
Kejorokan nyonyaku sudah tdk asing lagi di telingaku ketika persenggamaan sedang mendaki puncak. Akan menambah daya hentak dan meluapkan sensasisensasi paling primitif sang nafsu yg dimiliki makhluk hidup. Dgn cepat dan kasar kubalikkan tubuhnya tengkurap lalu buruburu kusodokkan lagi rudalku ke vaginanya melalui belakang. Kubelit lagi dirinya.
Kususupkan kembali kedua tanganku menjangkau tetekteteknya secara menyilang. Kuremaskuremas dgn kasar. Kususupkan kepalaku di samping lehernya. Kuendus dan kuhisap leher jenjangnya yg wanginya telah pudar karena leleran keringat.
Plak.. Plok.. Plak.. Plok.. bunyi pantatnya beradu dgn selangkanganku. Kurangsak. Klitorisnya lebih mudah kugasaki dari belakang. Kupercepat tonjokantonjokan ke klitorisnya. Semakin menggila dia.
Bajingann.. Sopirr.. Dassarr.. Teruss.. Yah.. Yah.. Bangsat.. Kamuu.. Adduh.. Ennakk.. Uahh.. Uahh.. Auhh.. Ahh.. Eaarghh.. Mmpphh.. Ooh..
Semakin cepat kedutkedutan vaginanya memijiti rudalku. Dan,
aahh.. Hh.. Aku keluaarhh.. Jokk. Mengejang dia dan terangkat pantatnya kuatkuat.
Namun masih saja kugasaki sampai beberapa detik akhirnya menyemburlah pancaran magma dari rudalku.
Creett.. Creett.. Creett Liangnya kupenuhi dgn semburansemburan maniku. Lemas. Masih kutumpangi dia. Tersengalsengal nafas kami. Kugesekkegesekin hidungku ke lehernya.
Awal bagaimana akhirnya kami memadu asmara begini yaitu ketika setelah mengantar anakanaknya sekolah. Ketika berangkat mengantar anakanaknya sekolah nyonya duduk sama yg kecil di belakang. Yg gede di depan di sampingku.
Mereka kelas 5 dan kelas 2. Cewek semua. Pada jalan pulang nyonya duduk di depan. Dia memintaku utk tdk langsung pulang. Dimintanya aku masuk tol dlm kota. Kami berputarputar beberapa kali.
Rupanya sudah agak lama dia sebenarnya ingin curhat. Berhubung nyonyaku membatasi pergaulannya sejak menikah demi suaminya, maka pergaulannya jadi amat terbatas. Sebatas keluarga dan para pembantupembantunya, termasuk aku sebagai sopirnya. Sehingga ketika nggak tahan utk bercurhat maka akulah yg tersedia utk menjadi sasaran tumpahan emosinya.
Lebih mudah dan lebih terjaga kerahasiaannya karena dilakukan di luar rumah, sambil kelilingkeliling seperti sekarang ini. Rupanya jatah dari tuan baik dlm bentuk perhatian maupun keintiman dirasanya kurang.
Nyonya memaklumi kesibukan tuan, namun sebagai wanita yg masih kuat kebutuhan emosi dan biologisnya menuntut jatah yg normal ketimbang cuma sebulan sekali atau paling banter 2 kali. Tdk terus terang sih ngomongnya, tp diserempetin.
Kamu sama isterimu berapa kali dlm sebulan berkasihkasihan, Jok?
Seminggu sekali atau ya bisa dua tiga kali, Nya.
Wah bahagia sekali dong isterimu ya.
Ya namanya kewajiban suami utk membahagiakan isteri mau gimana lagi.
Lalu diam seperti melamun. Waktu aku mau oper gigi persneling rupanya tanpa sengaja tanganku menyinggung pahanya. Baru kusadari rupanya nyonya duduknya agak mepet ke tongkat persneling. Aku minta maaf.
Nyonya diam saja. Seerr juga aku sebenarnya. Tp aku mana berani memikirkan kejadian barusan. Entah ini sudah putaran yg ke berapa tp nyonya masih minta diputerin lagi.
Kalau ada yg tahu berapa kali kami muterin Jakarta pasti mikir ini orang mau jalanjalan tp maunya irit ya. Sekali bayar tol tp puas mutermuter. Ketika mau pindah gigi lagi aku sebenarnya sudah agak sungkansungkan tp harus kulakukan karena aku sudah mengurangi kecepatan.
Semoga sudah geser duduknya. Eh lhadalah, kesenggol lagi. Busyet ini nyonya kayak nggak peduli atau sengaja. Sempet kurasakan tadi kalau yg kesenggol bukan kain, lebih halus dari itu,
purapura nengok spion sebelah kiri maka dgn sudut mataku kucoba cari info apa yg sebenarnya kusenggol tadi apakah benar kulit manusia. Nyonyaku ikut nengok melihat spion kiri. Kesempatan dlm waktu sedetik kulihat ke lokasi persenggolan tadi.
Benar. Deg. Ternyata pahanya yg kesenggol tadi. Wah rok nyonya kok telah tersingkap. Sadar nggak ya dia. Kubiarkan. Ternyata rok yg dipakai ada belahan tinggi di sisi kanan, dan kini belahannya ternyata telah menyibakkannya diri sedemikian rupa sampai.. Pangkalnya. Deg. Deg. Wah. Eh secepat kilat nyonya membalikkan kepalanya ke arahku dan ada senyum tipis. Matanya menatapku tanpa sepatah katapun. Terus kembali lurus menatap jalan di depan.
Meriang panas dingin sekarang hawa tubuh yg kurasakan. Sebagai lelaki bangkitlah keberanianku mencandainya.
Nggak papa gimana, Nya?
Nyenggolnyenggolnya tadi itu.
Maaf tdk sengaja, Nya.
Sengaja juga nggak papa.
Ah nyonya, mana berani.
Lho, inikan dikasih ijin. O enggak mau ya sama aku? Ya sudah kalo gitu
Wadduh Nya, mana ada lelaki yg sebodoh itu. Nyonya itu cantik banget. Saya minder di dekat nyonya, sungguh.
Ah masak sih.
Tibatiba tangan kiriku diraihnya dan disentuhkan ke pahanya. Yg kesenggol tadi, ingat? Ehhm, kutatapnya dia. Saya balasannya. Mulai berani kugerakkan tangan kiriku yg beruntung itu, lebih menyerupai mengelus.
Nyonyaku mulai bersandar. Agak dimajukan duduknya sehingga pahanya semakin mudah kujangkau. Coba kutelusuri menuju pangkal. Merem dia. Agak ke dlm lagi. Lalu sampai pangkal.
Ah. Lenguhan pendeknya keluar. Kuusapusapnya pangkal pahanya, tempat sang vagina bersemayam. Mendesah dia. Tibatiba tangan kanannya menerobos ke pangkalanku juga.
Oh, gede punyamu, Jok.
Bagilah dirimu dgnku selain istrimu, maukan Jok?
Aku diam. Semua ini terjadi mendadak. Lalu aku nafsu dan mengangguk. Dan kami terus saling mengusap sampai bocor bersama. Sebenarnya sejak kejadian itu dia menyatakan menyesal karena telah berbuat sejauh itu yg tdk terbayangkan sebelumnya.
Dia berjanji utk tdk mengulanginya karena akan menyakiti hati suaminya dan isteriku kalau ketahuan nanti. Aku setuju. Tp waktu jua yg akhirnya mengalahkan kami sesuai kodrat alam yg minta dipenuhi.
Akhirnya kami mengulanginya dan mengulanginya lagi sampai akhirnya benarbenar alat vital kami beradu. Pernah aku sarankan utk mencari gigologigolo saja yg tampan dan keren daripada aku yg hanya bagian dari kumpulan manusia kasar, jelek dan rendah.
Dia hanya menggeleng. Mungkin dia ingin kerahasiaannya lebih terjaga kalau berhubungan dgn satu orang saja. Orang terdekatnya.
Belum ada tanggapan untuk "Nyonya Yang Kesepian Selingkuh Dengan Supir"
Post a Comment