BARANGBAGUS Elusan Nikmat Hingga Orgasme Dengan Atasan Baru - Namaku Asti, aku bekerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan pelayaran kapal barang. Umurku waktu menikah adalah 28 tahun, tapi aku kehilangan keperawananku pada umur 23 tahun saat aku berkerja sebagai sekretaris di sebuah perusahaan telekomunikasi.
Hari ini adalah hari terakhir bossku ada di kantor cabang Bandung ini, karena mulai besok beliau akan digantikan oleh orang baru yang dipilih oleh kantor pusat. Bossku memang mendapat promosi dari kepala cabang di Bandung menjadi direktur di Jakarta.
Padahal aku belum sampai dua bulan bekerja sebagai sekretaris di sini, sehingga selain harus beradaptasi dengan tempat kerja yang baru aku juga harus beradaptasi dengan boss baru. Di tempat kerjaku ini, aku adalah karyawan yang paling muda karena karyawan lainnya rata-rata 10 tahun lebih tua.
Calon boss yang baru juga sudah datang karena hari ini akan menjadi hari serah terima de facto kantor cabang Bandung dari boss lama ke boss yang baru. Ternyata boss baru ini masih muda, umurnya masih sekitar 26-27 tahun dengan badan yang tinggi besar dan cukup tampan dengan kumisnya yang tebal.
Pak Yanto adalah nama boss baruku itu, beliau sudah berkeluarga dengan dua anak ; seorang putri dan seorang putra. Pak Yanto ternyata membawa gaya kepemimpinan yang sama sekali berbeda dan membawa moderenisasi dalam bekerja.
Karyawan-karyawan yang asalnya terbiasa dengan kerja individual sekarang dipaksa kerja secara kolektif dalam suatu team work. Semua karyawan tanpa kecuali harus melek teknologi dan untuk itu boss baru tidak segan-segan turun sendiri mengajari.
Sebagai sekretaris akupun banyak belajar dari beliau tetang berbagai hal dan karena aku adalah karyawan yang paling sering berinteraksi dengan beliau tentunya aku punya paling banyak kesempatan untuk belajar .
Pelahan-lahan mulai muncul rasa kagumku pada pak Yanto dan mulai mengidamkan mendapatkan jodoh seperti beliau atau mendekati kemampuan beliau. Berbeda dengan karyawan pria lain yang suka memandang rendah bahkan melecehkan sesama karyawan wanita, pak Yanto sangat santun kepada wanita baik itu karyawannya maupun bukan.
Hal ini membuat muncul rasa sayangku pada pak Yanto karena aku merasa bisa berlindung kepada beliau. Kombinasi rasa hormat, kagum dan sayang membuat aku merasa selalu ingin dekat dengan beliau, sehingga saat kami sedang berdua aku kadang-kadang bersikap agak manja dan kelihatannya beliau tidak keberatan.
Lambat laun aku mulai melihat bahwa pak Yanto pun mulai merasa nyaman kalau dekat dengan aku. Walaupun demikian kesempatan kami bisa berdua hanya saat berada di kantor saja sehingga semua urusan adalah berkaitan dengan pekerjaan dan pak Yanto tidak pernah mencoba mengajakku keluar berdua selain karena urusan kantor.
Hingga pada suatu waktu kantor Bandung harus bertindak sebagai tuan rumah pelatihan produk baru dari perusahaan dan pada akhir acara semua peserta ingin berwisata ke Ciater Subang. Walaupun aku bukan peserta training, tapi sebagai wakil panitia aku harus menemani mereka berwisata ke sana.
Seperti yang aku khawatirkan sebelumnya, sebagai wanita satu-satunya dimana peserta lainnya adalah pria, aku menjadi bulan-bulanan yang cenderung melecehkan. Untung saja pak Yanto segera melihatnya sehingga bisa menarikku dan mengajakku pulang lebih awal karena teman-teman kantor Bandung yang lain pun tidak bisa diandalkan untuk melindungi aku.
Akhirnya aku pulang berduaan saja dengan pak Yanto dan pada kesempatan sepanjang perjalanan kembali ke Bandung kami manfaatkan untuk mengobrolkan hal-hal diluar perkerjaan bahkan ke hal-hal yang agak pribadi.
“Udah hampir sampai Bandung nih …” kata pak Yanto “Enaknya ke mana dulu ya ?”
“Lho … kenapa ga langsung pulang ? ” Kataku keheranan
“Bukankah bapak biasa ada acara bersama keluarga kalau malam minggu seperti sekarang ?”
“Saya sudah tanggung nih ijin pulang malam ke istriku untuk nemenin orang-orang tadi” jelas pak Yanto .
“Kalau begitu terserah bapak saja deh …” kataku dengan perasaan campur aduk antara senang bisa bersama beliau di malam minggu dengan rasa takut bepergian dengan suami orang.
“Okay … Jadi malam ini kita akan malam mingguan berdua ya ” Sahut beliau sambil tersenyum. Malam itu kami seperti orang yang baru jadian pacaran, walaupun masih serba canggung tapi penuh dengan gairah yang menggebu.
Apalagi beliau juga langsung bergerak cepat dengan tidak ragu-ragu lagi untuk memeluk dan menciumi pipiku setiap ada kesempatan. Menjelang tengah malam pak Yanto mengantarkanku pulang dan untuk pertama kalinya aku merasakan ciuman bibir dari laki-laki di dalam mobil sesaat sebelum masuk ke rumah.
Semalaman aku hampir tidak bisa tidur karena semua kejadian beberapa jam bersama bossku itu seperti diputar berulang-ulang dikepalaku. Perasaanku sangat bahagia karena langsung dimabuk cinta walaupun itu cinta terlarang.
Selama ini aku tidak pernah benar-benar pacaran dengan beberapa pria yang bergantian mencoba mendekatiku, mereka hanya aku jadikan teman dekat sampai mereka menjauh sendiri. Sejak hari itu pak Yanto selalu mengajakku keluar setiap hari Sabtu, kebanyakan hanya dari pagi sampai sore, jarang sekali bermalam mingguan lagi.
Kadang-kadang kami juga keluar malam sepulangnya dari kantor untuk nonton filem di bioskop atau makan malam bareng. Walaupun demikian aku menganggap kami sudah “jadian”, apalagi pak Yanto sudah mengajari aku berciuman bibir dengan permainan lidahnya.
Tidak sampai sebulan payudaraku sudah mulai di remas-remasnya ketika kami berciuman. Waktu pertama kali dilakukan hanya dari luar baju tapi untuk yang selanjutnya sudah merogoh langsung ke balik BHku setelah melepas kancing baju dan mengangkat cup BHku.
Terus terang aku sama sekali tidak memberikan penolakan atas aksi bossku yang ini karena aku sendiri sangat menikmatinya, apalagi kalau remasannya diselingi permainan jari-jarinya pada putingku. Tidak puas dengan meremas payudaraku, beliau juga mulai mengusap-usap vaginaku kalau aku kebetulan sedang memakai rok.
Untuk aksi beliau ini aku sempat menolak karena aku masih perawan dan itu yang kusampaikan kepadanya, tapi bossku bilang bahwa dia hanya akan mengusapnya dari luar celana dalam saja tidak sampai menyentuh langsung vaginaku.
Walaupun awalnya ragu-ragu tapi akhirnya aku “mengijinkannya” apalagi ternyata sentuhan beliau pada vagina membuat aku mulai mengenal apa yang namanya orgasme.
“Bapaaaa… Asti sudah ga tahaaannnn” itulah teriakan khasku pada saat mencapai orgasme yang terasa seperti sangat ingin pipis tetapi penuh kenikmatan. Kata bossku aku mempunyai libido yang tinggi karena cukup dengan ciuman panjang dengan remasan di payudara dan permainan jari diluar vagina, aku bisa mencapai orgasme berkali-kali sampai celana dalamku basah kuyup seperti ngompol tapi cairannya lebih kental dan sangat lengket.
Sebenarnya aku sangat risi karena kami selalu melakukannya di dalam mobil yang diparkir di tempat umum atau di ruangan beliau di kantor. Apalagi biasanya dalam sekejap pak Yanto bisa membuat bajuku berantakan.
Tapi dengan hubungan cinta terlarang seperti kami hampir tidak mungkin melakukannya di rumah sampai akhirnya tiba hari itu … Pada suatu hari aku beri tahu pak Yanto bahwa pada minggu ini aku hanya hanya sendirian di rumah sampai hari Minggu karena orang-orang rumah sedang mudik ke Bumi Ayu (Jawa Tengah) kampung halamanku.
Jadi aku menawarkan ke beliau untuk kencan di rumahku saja sekalian menemani aku menjaga rumah. Saat itu hubungan kami sudah berjalan hampir tiga bulan dan aku sama sekali tidak memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi kalau hanya berduaan dengan bossku di rumah yang kosong
Hari Sabtu pagi aku sudah tak sabar menunggu pak Yanto di rumahku, ada perasaan senang di hatiku karena akan bisa berkencan dengan beliau tanpa ada rasa khawatir seperti yang biasa kami lakukan. Rasa senang ini menimbulkan rasa kangen yang amat sangat kepada pak Yanto, padahal baru kemarin kami bercumbu di mobil saat diantarnya pulang.
Akhirnya beliau datang juga dengan menenteng satu kantung kecil warna gelap (yang belakangan kuketahui berisi kondom dan pelumas). Sesuai permintaanku sebelumnya beliau memarkir mobilnya agak jauh dari rumahku supaya tetap memberi kesan rumahku kosong sehingga kencan kami tidak terganggu oleh saudara atau teman yang tiba-tiba datang berkunjung.
Setelah mengunci pagar dari arah luar dan mengunci pintu masuk, aku langsung menubruk dan memeluk pak Yanto yang saat itu sedang meletakkan kunci mobil dan tas kecilnya di atas meja makan. Beliau langsung membalasnya dengan menciumku penuh kehangatan seolah-olah juga baru bertemu kembali denganku.
Dengan tanpa melepaskan pangutan dibibir, kami kemudian bergerak untuk duduk di karpet depan pesawat TV. Pak Yanto sengaja mendudukkan aku di atas bantal-bantal yang ada supaya tinggi kami menjadi seimbang.
Setelah puas melepas kangen dengan berciuman, pak Yanto kemudian melepas bajuku kemudian BHku pun dilepasnya sehingga bagian atas tubuhku kini telanjang. Aku hanya bisa tertunduk malu karena selama ini belum pernah bercumbu sampai benar-benar melepaskan baju.
Setelah aku tunggu beberapa saat aku mulai merasa heran karena pak Yanto tidak juga segera beraksi setelah menelanjangi bagian atas tubuhku. Aku coba memberanikan diri mengangkat mukaku untuk melihat ke arah beliau, ternyata pak Yanto sedang mengamati dengan seksama payudaraku dengan ekspresi kagum.
Bossku ini rupanya juga sudah melepas baju atasnya sehingga kami sama-sama bertelanjang dada sekarang. “Asti, aku baru sadar ternyata besar sekali payudara kamu !” akhirnya beliau berkomentar
“Bukan sekedar besar tetapi benar-benar hampir bulat sempurna dengan letak putting di tengah-tengah”
“Ba .. bapa gak suka ?” kataku agak khawatir karena aku tahu ukuran payudara istrinya tergolong normal sedangkan semua perempuan di keluargaku payudaranya memang besar-besar, bahkan ukuran payudaraku masih tergolong kecil kalau dibandingkan mereka.
“Saya suka sekali, terutama karena bentuknya yang benar-benar membulat” Jawabnya “Hanya saja saya kaget karena tidak menyangka sebesar ini terutama kalau dilihat dari ukuran tubuh kamu yang kecil”
“Tapi yang jelas payudara kamu sangat kenyal” lanjutnya sambil tersenyum nakal “Sehingga terlihat selalu membusung walaupun sudah tidak menggunakan BH lagi” Sambil bicara pak Yanto mulai memegang-megang kedua payudaraku dengan kedua tangannya kemudian langsung memangut bibirku.
Ciuman beliau kali ini tidak hanya ke bibir saja, tapi juga pada kupingku leherku, dadaku dan juga putting payudaraku yang berwarna coklat kehitaman. Remasan pada satu payudara bersamaan dengan isapan-isapan yang disertai gigitan kecil pada putting payudara yang lainnya membuat aku dengan cepat merasa melayang.
“Ahhhh… ahhhh…bapaaaa…aaahhh” Celotehku dengan mulut yang menganga dan mata yang susah fokus karena mendapat kenikmatan yang datang tiba-tiba. Posisi tubuhku kemudian dirubah menjadi setengah berbaring sehingga bossku bisa lebih leluasa mencumbuku.
Nafsu berahiku meningkat dengan cepat, aku mulai merasakan celana dalamku menjadi lebih lembab oleh cairan yang keluar di sana. “Bapaaaaa …. Asti sudah ga tahaaaan ….” Teriakku seperti biasa kalau sudah mencapai orgasmeku.
Saat itu aku ingin pak Yanto mengelus-elus vaginaku yang basah dari luar celana dalamku, tapi sekarang beliau tidak melakukannya mungkin kah karena aku masih pakai celana jeans ? Tapi karena berahiku sudah sampai ke ubun-ubun maka aku tarik tangan kanan pak Yanto ke arah selangkanganku sebagai isyarat keinginanku.
Beliau rupanya bisa menangkap maksudku, tapi karena terhalang oleh celana jeans maka beliau berinisiatif membuka kancing celanaku dan resletingnya dengan satu tangannya supaya bisa menjangkau celana dalamku.
Pinggang celana jeansku yang tinggi (sampai pusar) rupanya masih menyulitkan beliau sehingga membuatnya jadi tidak sabar. Beliau lalu berhenti mencumbuku dan dengan gerakan cepat beliau menarik celana jeans dan celana dalamku sekaligus sampai terlepas.
Tidak berhenti di sana, pak Yanto pun kemudian melepaskan celana dan celana dalamnya sendiri dengan masih dalam posisi duduk di karpet sehingga kami berdua sekarang dalam kondisi telanjang bulat. Tubuhku yang telanjang berada dalam posisi badan setengah terbaring di karpet bersandar pada bantal dengan kedua kaki yang mengangkang.
Saat itu aku sudah tidak begitu peduli dengan keadaanku karena yang aku inginkan adalah pak Yanto segera mengelus-elus vaginaku seperti biasanya. Tanpa menunggu lama-lama pak Yanto langsung menindih kemudian menciumi bibirku sedangkan tangan kanannya mengelus-elus vaginaku tanpa terhalang celana dalam lagi.
Sentuhan langsung tangan bossku pada vagina ternyata terasa jauh lebih nikmat dari biasanya sehingga tensi berahiku mulai meninggi lagi setelah orgasme pertama tadi. Apalagi saat pak Yanto menggunakan jari-jarinya mempermainkan kelentitku sambil menggesek-gesek liang vaginaku yang sudah semakin basah.
“Hhhhmmmmpphhh …. Hmmmmmppphhhh…..” jeritanku masih tertahan oleh ciuman pak Yanto. Beliau kemudian beralih menciumi dan menjilati kedua putting payudaraku secara bergantian membuat tubuhku bergelinjang dengan hebat karena diserang rasa geli yang menimbulkan kenikmatan yang luar biasa. Jari-jarinya yang ada di vagina juga terus beraksi dengar berputar-putar di sekitar liangnya sehingga vaginaku terasa mulai merekah dan semakin basah.
“Ahhhh….bapa …ahhhh …. Ahhhhh … enaakkk … ahhh “ Aku hanya bisa menjerit-jerit sebagai ekspresi kenikmatan. Pak Yanto adalah laki-laki pertama yang aku anggap sebagai pacar dan juga yang pertama menyentuh tubuhku.
Cara beliau memperlakukanku membuat aku tidak bisa menolak permintaannya, bahkan membuatku selalu ketagihan dan merindukan beliau melakukannya lagi, lagi dan lagi. Walaupun selama tiga bulan perpacaran keperawananku masih belum terusik, tapi kali ini jadi lain ceritanya … “Ga tahan pa … Asti sudah ga tahan Bapa …. ooohhhhh” Teriakku saat merasakan orgasme lagi.
Belum ada tanggapan untuk "Elusan Nikmat Hingga Orgasme Dengan Atasan Baru"
Post a Comment